welcome to my blog


الهُمَّ تَقَبَّل مِنَّا صَالِحَ أعمَالِنَا وَ اغفِرلَنَا ذُنُوبَنَا وَ كَفِّر عنَّ سيِّئَاتِنَا

Senin, 24 Januari 2011

AL-QUR'AN



Penciptaan Alam Semesta


Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:
"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)
Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.  
READ MORE - AL-QUR'AN

UKHUWAH PENTING tuhhhhhhhhhh>..........


Babak baru Islam telah terbentuk, ukhuwah (persaudaraan) antar Muslim satu dan lainnya adalah sendi paling pokok dalam membentuk tatanan masyarakat Islam yang kokoh, yaitu Islam yang menegakkan keadilan bagi semua makhluk Allah, Islam yang membentangkan kepada siapa saja kasih sayang untuk semua umat manusia, Islam yang memberikan rasa damai bagi pemelukknya, bagi saudara seiman, bagi saudara sedarah dan sedaging, bagi saudara satu negara, dan bagi umat manusia, siapapun dia, apapun mereka.
Allah menurunkan Islam sebagai 'hudan linnaas', petunjuk bagi umat manusia. Sebagai petunjuk, Islam menciptakan alam baru pemikiran dan keyakinan manusia yang tidak lagi hanya tersekat pada batas-batas wilayah dan garis kekeluargaan. Sebagai agama fitrah, penjunjung tinggi kemanusiaan umat manusia, Islam tidak menafikan hubungan yang fitri pada diri manusia yang terbentuk atas kesamaan asal wilayah dan muasal keturunan. Semakin orang dekat dalam persamaan dengan salah satu hal ini, mereka merasa rapat, mengikat simpul batin adanya kedekatan.
Pasa sisi lain, Islam menciptakan sebuah perasaan dekat lain, yaitu semangat keberagamaan baru : seiman dan seagama, meskipun berangkat dari ketidak-samaan pada asal keturunan atau muasal daerah. Semangat ini disebut ukhuwah al-islamiyah, persaudaraan atas kesamaan akidah. Penduduk Jazirah Arabia pada umumnya, hingga masa-masa awal kenabian Muhammad (saw), lebih banyak membentuk ikatan antar mereka dari sisi silsilah keturunan. Semakin dekat garis keturunan antar mereka, maka semakin kuat tali perkawanan dan persekutuan. Izzah tertinggi (kemuliayan) bagi masyarakat ini adalah pengabdian kepada suku. Auz dan Khazraj, dua suku Arab penduduk Yatsrib (Madinah), mewakili gambaran di atas.
Kepentingan seseorang adalah mewakili kepentingan suku. Pengabdian anggota suku adalah untuk suku masing-masing. Lantaran fanatisme kesukuan yang sangat tinggi, tiap orang berbangga atas kesukuannya, dan ketika tak ada kepentingan kecuali atas nama kepentingan suku, maka peperangan, kebencian dan permusuhan telah membelenggu kedua suku ini selama bertahun-tahun. Madinah kala itu berdiam, selain dua suku Arab Auz dan Khazraj, di dalamnya adalah suku Yahudi. Suku terakhir sama sekali tidak melibatkan diri dalam peperangan antara dua suku pertama. Akibat permusuhan, kondisi dua suku Arab tadi makin lama semakin buram, memburuk, memprihatinkan dan porak-poranda.
Ketika peperangan yang berlangsung menahun dengan tak ada salah satu pihak yang mengalah dikarenakan gengsi dan keangkuhan, kelahiran Islam di kota Mekkah, tetangganya, memunculkan harapan baru. Nabi (saw), akhirnya, diundang oleh beberapa orang yang sudah muak dengan peperangan dan kebencian tak berujung dari kedua suku tersebut untuk menjadi penengah. Nabi menyambut baik ajakan tersebut, dan akhirnya berangkat menuju Yatsrib yang selanjutnya diubah nama oleh Nabi menjadi Madinah al-Nabi. Dikenal masa-masa berikutnya dengan sebutan Madinah, atau Madinah al-Munawwarah. Awal perubahan inilah yang kita kenal dengan Hijrah Nabi, sebagai titik penting sejarah Islam dan kemanusian sekaligus, yang diabadikan sebagai awal penanggalan hijriyah dalam Islam. Hal pertama yang dikerjakan Nabi saat menjejakkan kaki di bumi Madinah adalah mempersatukan dua suku Arab yang saling bertempur. Nabi tak banyak mengalami kesulitan dalam mengupayakan hal paling mendasar dalam sebuah masyarakat, karena Nabi dari pihak ibu adalah berasal dari suku tersebut. Perdamaian kedua suku ini merupakan pilar pertama dari ajaran Islam, yaitu muakhat (persaudaraan). Barangsiapa yang mengaku beragama Islam, dia adalah akh (saudara) bagi seorang Muslim lainnya. Dan, Nabi (saw) berhasil menyatukan dua suku yang saling bermusuhan selama beberapa masa dalam satu payung Islam. Tak ada kedudukan lebih tingi, dan tak ada pula yang lebih rendah, semua sama, kecuali nilai taqwa. Tak ada persaudaraan yang abadi kecuali dikarenakan keimanan yang sama.
Bahkan pada waktu yang sama, Nabi memperkenalkan kepada mereka saudara baru yang berasal dari kota lain, Muhajiriin, orang-orang yang berhijrah bersama Nabi dari Mekkah. Identitas kesukuan tidak lagi ditonjolkan dan dijadikan kebanggaan, kecuali bahwa mereka penduduk asli Madinah adalah Ansor, para penolong, dan orang-orang pendatang sebagai Muhajiriin.
Babak baru Islam telah terbentuk, ukhuwah (persaudaraan) antar Muslim satu dan lainnya adalah sendi paling pokok dalam membentuk tatanan masyarakat Islam yang kokoh, yaitu Islam yang menegakkan keadilan bagi semua makhluk Allah, Islam yang membentangkan kepada siapa saja kasih sayang untuk semua umat manusia, Islam yang memberikan rasa damai bagi pemelukknya, bagi saudara seiman, bagi saudara sedarah dan sedaging, bagi saudara satu negara, dan bagi umat manusia, siapapun dia, apapun mereka. Inilah Islam yang menjunjung tinggi martabat manusia, keadilan dan toleransi dalam bermasyarakat. Ini semua didasarkan pada salah satu ajaran pokok Nabi : ukhuwah Islamiyah.
wallahu a'lam 
READ MORE - UKHUWAH PENTING tuhhhhhhhhhh>..........

the real truth

jika engkau merasa berat saat membelalakkan mata,bukanlah kantuk sebenarnya,tapi ketidak siapan menhadapi hari ini,namun jika terasa segar saat membelalakkan mata sesungguhnya ada harapan baik yg akan dihadapi hari ini