welcome to my blog


الهُمَّ تَقَبَّل مِنَّا صَالِحَ أعمَالِنَا وَ اغفِرلَنَا ذُنُوبَنَا وَ كَفِّر عنَّ سيِّئَاتِنَا

Jumat, 25 Februari 2011

GUDANG PENYIMPANAN AIR DI DAUN


Daun dari tanaman gurun pasir yang menyimpan air dan bahan makanan biasanya berbentuk silinder, seperti genus stoncrops yang dikenal sebagai Sedum, atau bentuk prisma seperti tanaman di daerah dingin (Carpobrotus). Karena memiliki gudang penyimpanan air, tanaman-tanaman yang hidup di daerah gersang ini memiliki tampilan segar. Air disimpan di dalam batang atau sel dinding tipis dan lebar di daun. Lapisan atas dedaunan yang tebal ini mencegah penguapan air.   
Bentuk bundar adalah bentuk lain ciptaan tanpa cela dari tanaman gurun pasir. Karena bentuknya yang memiliki permukaan terkecil, bentuk bundar adalah bentuk volume paling efisien untuk menyimpan air. Batang tanaman gurun pasir yang tebal, bentuk bundar dan pori-pori yang tertutup selama siang hari dan terbuka di malam hari merupakan struktur yang mengurangi kehilangan air karena penguapan.
Banyak tanaman menyimpan air dalam tempat berbeda. Misalnya, tanaman Century menyimpan air di dalam daun yang tebal dan gemuk; tanaman Cereus yang membuka di malam hari, menyimpan air di akarnya yang berada di bawah tanah; dan tanaman kaktus dengan batang yang bundar. Tanaman seperti Agave membuka daun lekuknya untuk menangkap air hujan yang sangat jarang turun. Kebalikannya, daun tanaman seperti Sarracenia minor yang hidup di daerah bercurah hujan tinggi, seperti payung, melindungi tanaman dari hujan yang berlebihan. 
Permukaan daun kaktus pear berduri rata. Di permukaan, semuanya hampir memiliki puncak atau deretan duri paku yang sangat tajam. Tanaman-tanaman ini mampu membentang dan menutup tergantung dari jumlah air yang disimpan di dalam jaringan tanaman itu. 
Semua orang pasti pernah melihat kaktus. Akan tetapi, sebagian besar kaktus memiliki duri yang melindungi batang penuh air dari hewan. Lapisan atas yang dilapisi lilin melindungi tanaman tersebut dengan menghalangi efek sinar matahari dan mengurangi penguapan. Lapisan lilin yang mengkilat memantulkan sebagian besar cahaya yang menyinari tanaman itu; beberapa diantaranya ditutupi rambut putih untuk memantulkan lebih banyak sinar matahari. Sebagai tambahan dari keindahan tanaman itu, keistimewaan kaktus juga merupakan sebuah keajaiban dari penciptaan. 
Ada rencana, urutan dan tujuan dari setiap komponen tanaman kaktus, dari duri hingga rambut yang menutupinya – semuanya merupakan bukti penting bahwa kaktus tidak bisa ada secara kebetulan, tetapi diciptakan oleh Allah SWT.
Beberapa jenis kaktus, terutama kaktus Window Leaves, menguburkan seluruh tubuhnya, dan mengeluarkan hanya ujung daunnya di permukaan tanah. Ujung daun transparan, tetapi yang berada di bawah permukaan memiliki sel hijau berklorofil. Sel-sel ini, teratur dalam bentuk garis panjang, menangkap sinar matahari yang masuk dari ujung daun untuk melakukan proses fotosintesa. Sebagai hasil dari struktur istemewa ini, tanaman tersebut mengurangi penguapan air dalam volume tertentu dan bersembunyi dari sinar matahari terik dengan sebagian besar tubuhnya berada di bawah permukaan tanah. Tanaman ini juga tidak memiliki kesulitan bertahan hidup di lingkungan dimana banyak makhluk hidup lainnya tidak dapat bertahan hidup untuk waktu lama.   
Sebagai tambahan dari banyak ciri khas, tanaman gurun pasir diciptakan untuk benar-benar tahan terhadap kondisi kemarau. Misalnya, pohon cemara pygmy Amerika Peucephyllum dan Capparis spinosa, yang dapat menyerap sedikit embun di malam hari dan tetap berwarna hijau bahkan di kondisi paling kering, benar-benar tahan terhadap musim kemarau. Banyak semak dan pepohonan juga tahan terhadap musim kemarau, karena dedaunan tanaman itu memiliki beberapa keistimewaan. Misalnya Paloverde memiliki dedaunan sangat kecil. Tanaman lainnya memiliki bentuk daun seperti jarum atau buket; berkat ukurannya yang kecil, sedikit permukaan yang terekspos sinar matahari. 
Dedaunan dari tanaman yang hidup pendek hanya memiliki satu sisi pori-pori, biasanya di sisi atas daun. Struktur ini mencegah hilangnya air melalui penguapan, terutama di dalam kondisi berangin. Dedaunan lain memiliki dua sisi pori-pori, yang menyerap embun dari udara, terutama saat kondisi cuaca berkabut.  
Untuk beberapa tanaman, terutama Manzanita, dedaunan disokong dengan cara tertentu hingga tetap berdiri tegak lurus. Permukaan tanaman sedikit terekspos sinar matahari dan kehilangan air dapat dikurangi. Paloverde, yang hanya memiliki struktur dedaunan yang hanya muncul sebentar di musim semi, melakukan fotosintesa di dahan dan ranting hijau yang licin. Karena memiliki terlalu banyak daun di lingkungan gurun pasir berarti lebih banyak air yang menguap.
Seperti yang telah Anda ketahui, tanaman yang dapat bertahan di iklim gurun pasir memiliki beberapa tindakan pencegahan yang berbeda terhadap panas. Sudah jelas bahwa tanaman itu tidak dapat memilih tindakan pencegahan antara satu tanaman dengan tanaman lainnya, karena tanaman tidak memiliki kesadaran, alasan dan informasi. Allah-lah yang menciptakan setiap tanaman dengan keistimewaan yang tepat dan tidak tertandingi untuk lingkungan di mana tanaman tersebut hidup. 
READ MORE - GUDANG PENYIMPANAN AIR DI DAUN

kebenaran yang akan terungkap ttg penuaan


Setelah hidup selama tiga atau empat dekade, tubuh seseorang mulai mengalami perubahan tertentu. Kulitnya keriput, rambutnya beruban dan akan rontok, tubuhnya kehilangan energi, metabolisme tubuhnya melambat, indera pendengaran dan penglihatannya melemah dan mulai pikun. Alasan dari semua perubahan itu yang diakhiri kematian dinamakan “menjadi tua”. Apakah Anda pernah berpikir mengapa manusia menjadi tua?

Jika tubuh manusia tidak terdiri dari tulang dan daging, menurunnya kondisi tubuh manusia tidak akan terlalu cepat. Karena daging dan lemak berasal dari materi yang rusak dalam beberapa jam jika disimpan di suhu ruangan. Berikutnya, kita akan mengamati urutan usia tua yang merupakan sebuah proses yang tidak dapat seorangpun hindari.
Perubahan bentuk kulit

Saat seseorang bertambah usia, kulit kehilangan keelastisannya karena struktur protein yang merupakan bahan baku ”rangka tubuh” di lapisan bawah kulit menjadi sensitif dan lemah. Karena itulah keriput dan garis-garis, sebuah mimpi buruk untuk sebagian besar orang, muncul di wajah. Fungsi dari kelenjar minyak di lapisan atas kulit melambat, menyebabkan kekeringan akut. Pada akhirnya, tubuh terekspos pada pengaruh di luar tubuh karena sifat yang dapat ditembus dari kulit meningkat. Sebagai hasil dari proses ini, orang-orang tua menderita kesulitan tidur yang serius, luka luar, dan penyakit gatal, yang bisa disebut “penyakit gatal orangtua”. Kerusakan juga terjadi di lapisan bawah kulit. Mekanisme pengantian jaringan kulit dan zat yang gagal berfungsi, menjadi tempat untuk berkembangnya tumor.

Kekuatan tulang juga penting bagi tubuh manusia. Upaya untuk mendapatkan postur yang tegak jarang sekali berhasil dilakukan orang-orang tua, sementara akan lebih mudah untuk orang muda. Berjalan dengan postur membungkuk, seseorang akan kehilangan kesombongan, memberikan pesan bahwa dia tidak lagi memiliki kemampuan bahkan untuk mengontrol tubuhnya sendiri. Oleh karena itu, hal ini juga merupakan pertanda hilangnya kepercayaan diri dan keanggunan.

Gejala penuaan tidak hanya sebatas itu. Orang-orang tua lebih mudah kehilangan fungsi indera karena sel syaraf berhenti memperbarui diri setelah usia tertentu. Orang-orang tua mengalami disorientasi ruang karena melemahnya indera penglihatan sebagai respon dari intensitas cahaya. Hal ini sangat penting karena berarti ada batasan dari penglihatan yaitu kejelasan warna, posisi dan dimensi benda menjadi samar. Hal seperti itu, tentu saja, situasi sulit untuk diadaptasi orang-orang tua.
Teori ilmiah tentang penuaan

Para ilmuwan telah memperkenalkan berbagai teori tentang penuaan. Ahli biologi molekular menjelaskan penuaan dengan fungsi pembelahan sel. Penuaan sel terjadi dengan kecepatan berbeda di berbagai organisme. Di dalam tabung tes, sel normal dapat membelah diri 50 kali. Akan tetapi saat seseorang bertambah tua fungsi pembelahan sel melambat. Karena itu jaringan yang tidak dapat memperbaharui diri mulai menua. Salah satu teori yang dapat menjelaskan alasan melambat ini adalah Teori Binasa. Menurut teori ini penuaan adalah hasil dari pembinasaan yang disebabkan materi yang dinamakan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas adalah nama umum dari atom, molekul dan ion yang memiliki elektron bebas. Atom, molekul dan ion tersebut merupakan logam berat seperti ozon dan karbonmonoksida yang terdapat di udara atau melalui makanan yang kita makan. Kerusakan paling serius pada tubuh dapat disebabkan radikal bebas pada oksigen. Dengan asumsi bahwa efek oksidan meningkatkan kerusakan yang mengakibatkan kelainan seperti diabetes atau serangan jantung yang dapat memperpendek usia seseorang.

Teori Program, di sisi lain, menjelaskan penuaan akibat faktor genetik. Menurut struktur yang ada di dalam DNA dan pembelahan sel mempengaruhi fungsi sel. Struktur ini merupakan hasil dari fungsi perluasan ribosom, komponen sel yang bertanggung jawab untuk perpaduan protein disebut juga Sindrom Werner yang merupakan penyakit mematikan yang dikenal dengan penyakit penuaan dini. Pasien yang memperlihatkan perkembangan normal saat remaja, mulai menua dengan cepat dan meninggal di awal usia 30-an.

Akhir yang tidak dapat dihindari
  Sementara para ilmuwan mengembangkan berbagai teori tentang penuaan, penuaan itu sendiri tidak dapat dihindari dari setiap manusia. Baik mungkin karena pembelahan sel atau faktor genetik, tidak ada seorang pun yang mampu melawan penuaan. Walaupun penelitian anti-penuaan memberikan kontribusi penuaan yang cukup lambat dan dapat memberikan beberapa jalan keluar untuk masalah yang berhubungan dengan penuaan, tidak ada jalan keluar pasti untuk penuaan. Di dalam Alqur’an Allah SWT menjelaskan waktu antara kelahiran dan kematian sebagai berikut :

Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. (Surat Al-Mu’min : 67)

Dengan berjalannya waktu, seseorang harus menghadapi kelemahan yang dihubungkan dengan usia tua. Menjadi tua adalah pertanda penting bagi kelemahan manusia. Di dalam Alqur’an Allah SWT menjelaskan situasi orang-orang tua dengan “tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya”

Dan Allah telah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu, di antara kamu ada yang dikembalikan kepada usia yang tua renta (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahakuasa. (Surat An-Nahl : 70)

Semuanya adalah takdir Allah SWT

Seperti halnya kelahiran, ada dari sesuatu yang tadinya tidak ada, kematian juga merupakan takdir. Kehidupan seseorang adalah sesuatu yang ditakdirkan kepadanya; sama halnya dengan kelahiran dan kematiannya, yang dilakukan seumur hidupnya juga berada di bawah kontrol Allah SWT. Lagipula, manusia akan dimintakan pertanggunggjawaban atas tindakannya. Untuk alasan itu, manusia harus sangat cermat hidup berdasarkan moralitas Alqur’an yang dijelaskan sebagai berikut :
  Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. (Surat Al-An’am : 162)
READ MORE - kebenaran yang akan terungkap ttg penuaan

KEAJAIBAN HUJAN



Hujan merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktivitas di suatu tempat. Hujan–yang memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia–disebutkan pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an mengenai informasi penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.

Informasi ini, yang tidak mungkin diketahui manusia di zamannya, menunjukkan kepada kita bahwa Al-Qur’an merupaka kalam Allah. Sekarang, mari kita kaji informasi-informasi tentang hujan yang termaktub di dalam Al-Qur’an.

Kadar Hujan

Di dalam ayat kesebelas Surat Az-Zukhruf, hujan dinyatakan sebagai air yang diturunkan dalam “ukuran tertentu”. Sebagaimana ayat di bawah ini:

“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf, (43):11)

“Kadar” yang disebutkan dalam ayat ini merupakan salah satu karakteristik hujan. Secara umum, jumlah hujan yang turun ke bumi selalu sama. Diperkirakan sebanyak 16 ton air di bumi menguap setiap detiknya. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi setiap detiknya. Hal ini menunjukkan bahwa hujan secara terus-menerus bersirkulasi dalam sebuah siklus seimbang menurut “ukuran” tertentu.

Pengukuran lain yang berkaitan dengan hujan adalah mengenai kecepatan turunya hujan. Ketinggian minimum awan adalah sekitar 12.000 meter. Ketika turun dari ketinggian ini, sebuah benda yang yang memiliki berat dan ukuran sebesar tetesan hujan akan terus melaju dan jatuh menimpa tanah dengan kecepatan 558km/jam. Tentunya, objek apapun yang jatuh dengan kecepatan tersebut akan mengakibatkan kerusakan. Dan apabila hujan turun dengan cara demikian, maka seluruh lahan tanaman akan hancur, pemukiman, perumahan, kendaraan akan mengalami kerusakan, dan orang-orang pun tidak dapat pergi keluar tanpa mengenakan alat perlindungan ekstra. Terlebih lagi, perhitungan ini dibuat untuk ketinggian 12.000 meter, faktanya terdapat awan yang memiliki ketinggian hanya sekitar 10.000 meter. Sebuah tetesan hujan yang jatuh pada ketinggian ini tentu saja akan jatuh pada kecepatan yang mampu merusak apa saja.

Namun tidak demikian terjadinya, dari ketinggian berapapun hujan itu turun,  kecepatan rata-ratanya hanya sekitar 8-10 km/jam ketika mencapai tanah. Hal ini disebabkan karena bentuk tetesan hujan yang sangat istimewa. Keistimewaan bentuk tetesan hujan ini meningkatkan efek gesekan atmosfer dan mempertahankan kelajuan tetesan-tetesan hujan krtika mencapai “batas” kecepatan tertentu. (Saat ini, parasut dirancang dengan menggunakan teknik ini).

Tak sebatas itu saja “pengukuran” tentang hujan. Contoh lain misalnya, pada lapisan atmosferis tempat terjadinya hujan, temperatur bisa saja turun hingga 400oC di bawah nol. Meskipun demikian, tetesan-tetesan hujan tidak berubah menjadi partikel es. (Hal ini tentunya merupakan ancaman mematikan bagi semua makhluk hidup di muka bumi.) Alasan tidak membekunya tetesan-tetesan hujan tersebut adalah karena air yang terkandung dalam atmosfer merupakan air murni. Sebagaimana kita ketahui, bahwa air murni hampir tidak membeku pada temperatur yang sangat rendah sekalipun.

Pembentukan Hujan

Bagaimana hujan terbentuk tetap menjadi misteri bagi manusia dalam kurun waktu yang lama. Hanya setelah ditemukannya radar cuaca, barulah dapat dipahami tahapan-tahapan pembentukan hujan. Pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahap. Pertama, “bahan mentah” hujan naik ke udara. Kemudian terkumpul menjadi awan. Akhirnya, tetesan-tetesan hujan pun muncul.

Tahapan-tahapan ini secara terperinci telah tertulis dalam Al-Qur’an berabad-abad tahun lalu sebelum informasi mengenai pembentukan hujan disampaikan:

“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu lihat  hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum, (40):48)

Sekarang, mari kita lihat pada tiga tahapan yang disebutkan dalam Al-Qur’an:

Tahap Pertama: “ Allah, dialah yang mengirimkan angin…..”

Gelembung-gelembung udara yang tidak terhitung jumlahnya dibentuk oleh buih-buih di lautan yang secara terus-menerus pecah dan mengakibatkan partikel-partikel air tersembur ke udara menuju ke langit. Partikel-partikel ini –yang kaya akan garam– kemudian terbawa angin dan bergeser ke atas menuju atmosfer. Partikel-partikel ini (disebut aerosol) membentuk awan dengan mengumpulkan uap air (yang naik dari lautan sebagai tetesan-tetesan oleh sebuah proses yang dikenal dengan “JebakanAir”) di sekelilingnya.

Tahap  Kedua : “…..lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadi bergumpal-gumpal…..”

Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal-kristal garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena tetesan-tetesan air di sini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01-0,02 mm), awan mengapung di udara dan menyebar di angkasa. Sehingga langit tertutup oleh awan.

Tahap Ketiga : “….lalu kamu lihat  hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun.”

Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal-kristal garam dan partikel-partikel debu mengental dan membentuk tetesan-tetesan hujan. Sehingga, tetesan-tetesan tersebut, yang menjadi lebih berat dari udara, meninggalkan awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.

Setiap tahap dalam pembentukan hujan disampaikan dalam Al-Qur’an. Terlebih lagi, tahapan-tahapan tersebut dijelaskan dalam runtutan yang benar. Seperti halnya fenomena alam lain di dunia, lagi-lagi Al-Qur’an lah yang memberikan informasi yang paling tepat tentang fenomena ini, selain itu, Al-Qur’an telah memberitahukan fakta-fakta ini kepada manusia berabad-abad sebelum sains sanggup mengungkapnya.
READ MORE - KEAJAIBAN HUJAN

the real truth

jika engkau merasa berat saat membelalakkan mata,bukanlah kantuk sebenarnya,tapi ketidak siapan menhadapi hari ini,namun jika terasa segar saat membelalakkan mata sesungguhnya ada harapan baik yg akan dihadapi hari ini